Media Sosial Bagi Pelajar
Di era globalisasi dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih, penyebaran
informasi serta akses telekomunikasi dan transportasi semakin lebih cepat dan
mudah. Tidak dapat dipungkiri hal tersebut baik secara langsung maupun tidak
langsung mempunyai dampak bagi masyarakat, baik itu berdampak positif ataupun
negatif. Dampaknya pun tidak terbatas
terhadap kalangan tertentu saja, namun telah meluas ke semua kalangan baik
kalangan terpelajar maupun bukan kalangan terpelajar.
Internet merupakan
salah satu hasil dari kecanggihan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
buatan manusia. Internet adalah singkatan dari Interconnected Networking yang
apabila diartikan dalam bahasa Indonesia berarti rangkaian komputer yang
terhubung di dalam beberapa rangkaian jaringan. Fungsi internet bermacam-macam,
dan salah satunya adalah sebagai tempat komunitas jejaring sosial dunia maya.
Jejaring sosialmerupakan suatu layanan dari sebuah cakupan sistem software
internet yang memungkinkan penggunanya dapat berinteraksi dan berbagi data
dengan pengguna yang lain dalam skala yang besar.
Jejaring sosial atau jaringan sosial
adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (umumnya adalah
individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi
spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dan lain sebagainya.
Jejaring sosial sebagai struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen
individual atau organisasi. Jejaring ini menunjukan jalan dimana mereka
berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal
sehari-hari sampai dengan keluarga. Istilah ini diperkenalkan oleh profesor
J.A. Barnes di tahun 1954.
Dengan berkembangnya
dunia teknologi, saat ini banyak situs-situs jejaring sosial yang menyedot
perhatian banyak massa. Sebut saja Facebook dan Twitter yang belakangan ini
sangat digandrungi anak kecil, remaja maupun dewasa. Sudah dapat dipastikan
situs jejaring sosial ini memiliki dampak positif dan negatif bagi penggunanya
itu sendiri. Pemanfaatan internet akhir - akhir ini mengalami perkembangan yang
sangat pesat. Media internet tidak lagi hanya sekedar menjadi media
berkomunikasi semata, tetapi juga sebagai bagian tak terpisahkan dari dunia
bisnis, industry, pendidikan dan pergaulan social. Khusus mengenai jejaring
social atau pertemanan melalui dunia internet, atau lebih dikenal dengan social
network pertumbuhannya sangat mencengangkan.
Bentuk kolaborasi antara lain adalah:
·
Saling bertukar pendapat/komentar
·
Mencari teman
·
Saling mengirim email
·
Saling memberi penilaian
·
Saling bertukar file dan lain sebagainya
Dampak Jejaring Sosial
Akhir-akhir
ini banyak dijumpai pemberitaan di media cetak dan elektronik yang memberitakan
tentang penyalahgunaan situs jejaring sosial. Beberapa berita yang paling
hangat adalah kasus seorang anak remaja laki-laki yang membawa kabur seorang
anak remaja perempuan yang dikenal lewat situs jejaring sosial. Selain itu
penyalahgunaan situs jejaring sosial juga digunakan sebagai ajang prostitusi di
kalangan remaja. Selain kedua hal tersebut, masih banyak lagi masalah-masalah
yang ditimbulkan dari situs pertemanan sosial. Keadaan ini sungguh sangat
ironis dengan tujuan utama situs jejaring sosial itu dibuat, yakni untuk
memperluas hubungan sosial, untuk kebutuhan konsumen atau pemakai, menekankan
pada sisi sosial atau eksternal, serta lebih diutamakan sisi emosionalnya.
Setidaknya ada beberapa dampak
negatif dari situs jejaring sosial:
1. Membuat Seseorang Menjadi Penyendiri dan Susah
Bergaul Situs jejaring sosial di internet membuat penggunanya memiliki dunia
sendiri, sehingga tidak sedikit dari mereka tidak peduli dengan orang lain dan
lingkungan di sekitarnya. Seseorang yang telah kecanduan situs jejaring sosial
sering mengalami hal ini. Yang mengakibatkan dirinya tidak peduli dengan
lingkungan sekitarnya lagi.
2. Kurangnya Sosialisasi dengan Lingkungan
Hal
ini cukup mengkhawatirkan bagi perkembangan kehidupan sosial peserta didik
(siswa). Mereka yang seharusnya belajar sosialisai dengan lingkungan justru
lebih banyak menghabiskan waktu untuk berselancar di dunia maya bersama teman
teman di komunitas jejaring sosialnya, yang rata-rata membahas sesuatu yang
tidak penting. Akibatnya kemampuan interaksi siswa menurun.
3. Menghamburkan
Uang
Akses
internet untuk membuka situs jejaring sosial jelas berpengaruh terhadap kondisi
keuangan siswa (terlebih kalau akses dari warnet). Tidak jarang siswa
menggunakan uang SPP mereka untuk pergi ke warnet sekedar untuk membuka situs
jejaring sosial saja. Ini dapat dikategorikan sebagai pemborosan, karena
menggunakan uang secara tidak produktif.
4. Berkurangnya
Waktu Belajar Siswa
Hal
ini sudah jelas, karena dengan mengakses internet dan membuka situs jejaring
sosial siswa akan lupa waktu, sehingga yang dikerjakannya hanyalah itu-itu
saja.
5. Mengurangi
kinerja.
Banyak
karyawan perusahaan, dosen, mahasiswa yang bermain situs jejaring sosial pada
saat sedang bekerja. Mau diakui atau tidak pasti mengurangi waktu kerja.
Sebenarnya bisa dikurangi akibatnya jika kita bisa mengatur waktu yaitu bermain
situs jejaring sosial ketika istirahat. Saya sendiri mengharamkan situs
jejaring sosial bagi diri saya ketika saya sedang di institut. Hari senin
sampai jum’at dari jam 9 sampai jam 18 adalah waktu terlarang bagi saya untuk
membuka situs jejaring sosial.
6. Berkurangnya perhatian terhadap keluarga.
Mau
diakui atau tidak ini terjadi jika kita membuka situs jejaring sosial saat
sedang bersama keluarga. Sebuah riset di inggris menunjukan bahwa orang tua
semakin sedikit waktunya dengan anak-anak mereka karena berbagai alasan. Salah
satunya karena situs jejaring sosial. Bisa terjadi sang suami sedang menulis
wall, si istri sedang membuat koment di foto sementara anaknya diurusi
pembantu. Saya termasuk orang kolot dalam hal ini. Saya akan membatasi diri
saya dan keluarga saya untuk sekedar bermain situs jejaring sosial atau sms-an
yang tidak penting saat bersama keluarga.
7. Tergantikanya
kehidupan sosial.
Situs
jejaring sosial sangat nyaman sekali. Saking nyamannya sebagian orang merasa
cukup dengan berinteraksi lewat facebook sehingga mengurangi frekuensi ketemu
muka. Ada sebuah hal yang hilang dari interaksi seperti ini. Bertemu muka
sangat lain dan tidak seharusnya digantikan dengan bertemu di dunia maya. Obrolan,
tatapan mata, ekspresi muka, canda lewat ketawa tidak bisa tergantikan oleh
rentetan kata-kata bahkan video sekalipun.
8. Batasan
ranah pribadi dan sosial yang menjadi kabur.
Dalam
situs jejaring sosial kita bebas menuliskan apa saja, sering kali tanpa sadar
kita menuliskan hal yang seharusnya tidak disampaikan ke lingkup sosial.
Persoalan rumah tangga seseorang tanpa sadar bisa diketahui orang lain dengan
hanya memperhatikan status dari orang tersebut.
9. Tersebarnya
data penting yang tidak semestinya.
Seringkali
pengguna situs jejaring sosial tidak menyadari beberapa data penting yang tidak
semestinya ditampilkan secara terbuka. Seperti sudah dijelaskan dalam artikel
tentang keamanan situs jejaring sosial, default dari info kita seharusnya
tertutup dan tidak tertampil. Kalau memang ada yang perlu baru dibuka satu per
satu sesuai kebutuhan.
10. Pornografi.
Sebagaimana
situs jejaring sosial lainnya tentu ada saja yang memanfaatkan situs semacam
ini untuk kegiatan berbau pornografi.
11. Pemanfaatan
untuk kegiatan negatif.
Walupun
telah diatur dalam peraturan penggunaan situs jejaring sosial, tetap saja ada
pihak yang memanfaatkan situs jejaring sosial untuk kegiatan negatif melalui
group ataupun pages.
12. Kesalahpahaman.
Situs
jejaring sosial merupakan jaringan sosial yang sifatnya terbuka antara user dan
teman-temannya. Seperti kehidupan nyata gosip atau informasi miring dengan
cepat juga dapat berkembang di jaringan ini. Haruslah disadari menulis di
status, di wall dan komentar diberbagai aplikasi adalah sama saja seperti
obrolan pada kehidupan nyata bahkan efeknya mungkin lebih parah karena bahasa
tulisan terkadang menimbulkan salah tafsir. Sudah ada kasus pemecatan seorang
karyawan gara-gara menulis yg tidak semestinya di situs jejaring sosial, juga
terjadi penuntutan ke meja pengadilan gara-gara kesalahpahaman di situs
jejaring sosial.
13. Mempengaruhi
kesehatan (masih perdebatan).
Sebuah
artikel di media inggris menyebutkan situs jejaring sosial dapat meningkatkan
stroke dan penyakit lainnya. Alasan yang dikemukakan menurut saya masih perlu
dikaji lagi. Kalau menurut pendapat saya bukan karena situs jejaring sosialnya
tetapi karena kebiasaan duduk berlama-lama di depan komputer.
14. Penipuan.
Seperti
media online lainnya, situs jejaring sosial juga rentan dimanfaatkan untuk
tujuan penipuan. Kita tidak akan tahu sebenarnya siapa dibalik account situs
jejaring sosial. Orang dengan mudah membuat account baru untuk keperluan yang
tidak baik. Ada yang menggunakan modus berkenalan dan akhirnya menjadi akrab di
dunia maya yang ternyata ujung-ujungnya digunakan untuk melakukan penipuan atau
tindakan kriminal lainnya.
Dampak positif
dari situs jejaring sosial adalah sebagai berikut.
1. Memperluas
jaringan pertemanan, dengan situs jejaring sosial bisa mendapat teman-teman
baru, namun ada juga yang sepertinya kurang bermaksud baik.
2. Mempererat
tali silaturahmi, dengan situs jejaring sosial bertemu kawan-kawan lama dan
akhirnya komunikasi dapat berlanjut hingga sekarang, sampai-sampai bisa
mengadakan reuni kecil-kecilan.
3. Cepat
mendapatkan informasi terkini tentang teman kita.
4. Media
refreshing, member selalu bisa menjadi lebih rilex ketika membuka situs
jejaring sosial.
5. Meningkatkan
angka penjualan, bagi yang memiliki bisnis atau usaha situs jejaring sosial merupakan
media promosi yang gratis dan sangat efektif bagi usaha.
6. Dalam situs jejaring sosial banyak terdapat
kuis yang bermanfaat untuk mengetahui lebih banyak tentang siapa sih kita
sebenarnya. Namun, kita juga harus tetap waspada, sebagian kuis yang terdapat
dalam situs jejaring sosial mengandung unsur – unsur ramalan.
7. Sarana
diskusi, di situs jejaring sosial kita bisa bergabung dengan berbagai komunitas
/ grup.
Komentar
Posting Komentar