pengaruh budaya di lingkungan sekolah
TUGAS MAKALAH
ILMU BUDAYA DASAR

Nama
: Familia Dewi Kartika
NPM
: 12315460
Kelas : 1TA04
UNIVERSITAS
GUNADARMA
FAKULTAS
TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN
JURUSAN
TEKNIK SIPIL
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah
Subhanahu wata?ala, karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah
yang berjudul Catatan Seorang Kuli Panggul. Makalah ini diajukan guna memenuhi
tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah
ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi
masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.
PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dari lahir sampai mati manusia
hidup sebagai anggota masyarakat. Hidup dalam masyrakat berarti
adanya interaksi sosial dengan orang-orang di sekitar dan dengan demikian
mengalami pengaruh dan mempengaruhi orang lain. Interaksi sosial sangat utama
dalam tiap masyarakat. Hubungan antara individu itu bukan sepihak melainkan
timbal balik. Kebudayaan mempengaruhi individu dengan berbagai cara akan tetapi
individu juga mempengaruhi kebudayaan sehingga terjadi perubahan sosial.
Kebudayaan sendiri berarti
keseluruhan yang kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan ,
kesenangan, social, hukum, adat istiadat, dan kemampuan lain seperti
kebiasaan-kebiasaan yang diadakan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Budaya sekolah merupakan
kebiasaan-kebiasaan, nilai-nilai, norma, ritual, mitos yang dibentuk dalam
perjalanan panjang sekolah yang dipegang bersama oleh kepala sekolah, guru,
staf administrasi, dan siswa sebagai dasar mereka dalam memahami dan memecahkan
berbagai persoalan yang muncul di sekolah.
Dalam kamus lengkap bahasa
Indonesia, masyarakat adalah
sejumlah orang dalam kelompok tertentu yang membentuk perikehidupan yang
berbudaya. Masyarakatmemiliki
pengertian hubungan yang terjalin antar beberapa kelompok orang untuk bekerja
sama dalam mencapai tujuan bersama. Dengan kata lain masyarakat adalah wadah atau segenap hubungan
social sekelompok orang yang terdiri dari banyak kelompok-kelompok dan
tiap-tiap kelompok memiliki kelompok kecil atau sub kelompok, dengan demikian
individu atau penduduk adalah bagian dari masyarakat.
B. Rumusan
Masalah
Dari latar belakang tersebut kita dapat merumuskan beberapa masalah :
1. Apa yang dimaksud kebudayaan
dan masyarakat ?
2.
Apa itu kebudayaan sekolah?
3. Bagaimana pengaruh
kebudayaan sekolah terhadap masyarakat?
C. Tujuan
· Agar
para pembaca dapat mengerti tentang pengertian kebudayaan, masyarakat,
kebudayaan sekolah, serta pengaruh kebudayaan sekolah terhadap masyarakat.
· Memberikan
sedikit pelajaran tentang kita semua agar kita mengetahui bagaimana pengaruh
kebudayaan sekolah terhadap masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kebudayaan dan
masyarakat
1. Pengertian
kebudayaan
Dalam kamus lengkap bahasa
Indonesia, kebudayaan adalah hasil kegiatan dan penciptaan akal budi manusia[1]. Kebudayaan (cultuur dalam
bahasa belanda), (culture dalam bahasa inggris), berasal dari
bahasa latin “colere” yang berarti mengolah, mengerjakan,
menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani.
Dari segi arti ini maka
berkembanglah arti culture yang berarti “segala daya dan
aktivitas manusia untuk mengubah alam”. Sedangkan dari sudut bahasa Indonesia,
kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta “buddhayah”, yaitu bentuk
jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal.
Budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, rasa
dan karsa, sedangkan kebudayaan adalah
hasil dari cipta rasa dan karsa tersebut.
Kebudayaan sendiri berarti
keseluruhan yang kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenangan,
social, hukum, adat istiadat, dan kemampuan lain seperti kebiasaan-kebiasaan
yang diadakan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Definisi klasik kebudayaan yang
disusun oleh Sir Edward Tylor [1871, vol.1, hal.1], menyebut “Kebudayaan adalah
kompleks keseluruhan dari pengetahuan, keyakinan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat dan semua kemampuan dan kebiasaan yang lain yang diperoleh oleh
seseorang sebagai anggota masyarakat.
2. Unsur-unsur
kebudayaan
a. Cultural
universal : misalnya mata pencarian, kesenian agama, ilmu pengetahuan,
kekerabatan dan sebagainya. Dalam cultural universal kesenian terdapat misalnya
seni sastra, lukis, tari, musik, drama, film, dan sebagainya.
b. Cultural
activitis : kegiatan-kegiatan kebudayaan misalnya dari mata pencarian tadi
terdapat pertanian, peternakan, perikanan, perindustrian, perdagangan, dan
sebagainya.
c. Traits
complexes, adalah bagian-bagian dari cultural activis. Dari petanian terdapat
irigasi, pengolahan sawah, masa panen dan sebagainya.
d. Traits,
adalah bagian-bagian dari traits complexes . Misalnya dari sistem pengolahan
tanah, terdapat bajak, cangkul, sabit, dan sebagainya.
e. Items,
adalah bagian-bagian dari traits kebudayaan. Dari bajak masih terdapat
bagian-bagiannya, yakni mata bajak, tangkai bajak, kendali, dan
sebagainya.
3. Pengertian
masyarakat
Dalam kamus lengkap bahasa
Indonesia, masyarakat adalah sejumlah orang dalam
kelompok tertentu yang membentuk perikehidupan yang berbudaya. Masyarakat memiliki
pengertian hubungan yang terjalin antar beberapa kelompok orang untuk bekerja
sama dalam mencapai tujuan bersama. Dengan kata lain masyarakat adalah
wadah atau segenap hubungan social sekelompok orang yang terdiri dari banyak
kelompok-kelompok dan tiap-tiap kelompok memiliki kelompok kecil atau sub
kelompok, dengan demikian individu atau penduduk adalah bagian dari masyarakat.
B. Pengertian kebudayaan
sekolah
Budaya sekolah merupakan
kebiasaan-kebiasaan, nilai-nilai, norma, ritual, mitos yang dibentuk dalam
perjalanan panjang sekolah yang dipegang bersama oleh kepala sekolah, guru,
staf administrasi, dan siswa sebagai dasar mereka dalam memahami dan memecahkan
berbagai persoalan yang muncul di sekolah.
Kebudayaan sekolah ialah tugas
sekolah yang khas yakni mendidik anak dengan menyampaikan sejumlah pengetahuan,
sikap, terampilan yang sesuai dengan kurikulum dengan metode dan teknik control
tertentu yang berlaku disekolah itu.
C. Unsur-unsur budaya
sekolah
Kebudayaan sekolah memiliki
beberapa unsur-unsur penting:
·
Letak lingkungan dan prasarana fisik sekolah(gedung sekolah dan
perlengkapan lainnya).
·
Kurikulum sekolah yang memuat gagasan –gagasan maupun fakta-fakta yang
menjadi keseluruhan program pendidikan.
·
Pribadi-pribadi yang merupakan warga sekolah yang terdiri atas
guru-guru, siswa, tenaga administrasi, tata usaha, dan non teaching specialist.
·
Nilai-nilai dan norma, sistem peraturan, dan iklim kehidupan sekolah
Unsur-unsur budaya sekolah
jika ditinjau dari usaha peningkatan kualitas pendidikan sebagai berikut
:
a. Kultur
sekolah yang positif
Kultur sekolah yang positif
adalah kegiatan-kegiatan yang mendukung peningkatan kualitas
pendidikan, misalnya kerjasama dalam mencapai prestasi, penghargaan terhadap
prestasi, dan komitmen terhadap belajar.
b. Kultur
sekolah yang negative
Kultur sekolah yang negatif
adalah kultur yang kontra terhadap peningkatan mutu pendidikan. Artinya
resisten terhadap perubahan, misalnya dapat berupa: siswa takut salah, siswa
takut bertanya, dan siswa jarang melakukan kerja sama dalam memecahkan masalah.
c. Kultur
sekolah yang netral
Yaitu kultur yang tidak
berfokus pada satu sisi namun dapat memberikan konstribusi positif tehadap
perkembangan peningkatan mutu pendidikan. Hal ini bisa berupa arisan keluarga
sekolah, seragam guru, seragam siswa dan lain-lain.
D. Pengaruh Kebudayaan Sekolah
Terhadap Masyarakat
Sekolah yang berorentasi penuh
kepada kehidupan masyarakat disebut Community school atau sekolah masyarakat.
Sekolah ini berorentasi pada masalah-masalah kehidupan dalam
masyarakat seperti masalah usaha manusia melestarikan alam, memanfaatkan
sumber-sumber alam dan manusia, masalah kesehatan, kewarganegaraan, penggunaan
waktu senggang, komunikasi, transport, dan sebagainya.
Dalam kurikulum ini anak
dididik agar turut serta dalam kegiatan masyarakat. Pelajaran
mengutamakan kerja kelompok. Dengan sendirinya kurikulum itu fleksibel, berbeda
dari sekolah ke sekolah,dari tahun ke tahun dan tidak dapat ditentukan secara
uniform. Murid-murid mempelajari lingkungan sosialnya untuk mengidentifikasi
masalah-maslah yang dapat dijadikan pokok bagi suatu unit pelajaran. Khususnya
yang memberi kesempatan kepada murid-murid untuk meningkatkan mutu
kehidupan dalam masyarakat sekitarnya.
Dalam melaksanakan program
sekolah, masyarakat diturut sertakan. Tokoh-tokoh dari setiap aspek kehidupan
masyarakat seperti dari dunia perusahaan, pemerintah, agama, politik, dan
sebagainya. Diminta bekerja sama dengan sekolah dalam peroyek perbaikan
masyarakat.
Untuk itu diperlukan
masyarakat yang turut bertanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat dan
pendidikan anak. Sekolah dan masyarakat dalam hal ini bekerja sama dalam suatu
aksi social.
Sekarang mungkin jarang
terdapat orang yang berpegang sepenuhnya pada prinsip-prinsip community school.
Akan tetapi walaupun kurikulum bersifat subject-centered, perlu juga
berorientasi pada anak dan masyarakat. Tak mungkin kurikulum efektif
tanpa memperhitungkan anak dan tak ada kurikulum yang tidak mempersiapkan anak
untuk masyarakat. Setiap sekolah harus relevan dengan kebutuhan masyarakat
karena sekolah didiirikan oleh masyarakat untuk mempersiapkan anak untuk
masyarakat. Maka kerena itu guru perlu mempelajari dan mengenal masyarakat
sekitarnya.
BAB III
KESIMPULAN



o
Kebudayaan sekolah memiliki beberapa unsur-unsur penting:
a) Letak lingkungan dan prasarana
fisik sekolah (gedung sekolah dan perlengkapan lainnya).
b) Kurikulum sekolah yang memuat
gagasan –gagasan maupun fakta-fakta yang menjadi keseluruhan program
pendidikan.
c) Pribadi-pribadi yang
merupakan warga sekolah yang terdiri atas guru-guru, siswa, tenaga administrasi,
tata usaha, dan non teaching specialist.

Unsur-unsur budaya
sekolah jika ditinjau dari usaha peningkatan kualitas pendidikan sebagai
berikut :
a. Kultur
sekolah yang positif
Kultur sekolah yang positif
adalah kegiatan-kegiatan yang mendukung peningkatan kualitas
pendidikan, misalnya kerjasama dalam mencapai prestasi, penghargaan terhadap
prestasi, dan komitmen terhadap belajar.
b. Kultur
sekolah yang negative
Kultur sekolah yang negatif
adalah kultur yang kontra terhadap peningkatan mutu pendidikan. Artinya
resisten terhadap perubahan, misalnya dapat berupa: siswa takut salah, siswa
takut bertanya, dan siswa jarang melakukan kerja sama dalam memecahkan masalah.
c. Kultur
sekolah yang netral
Yaitu kultur yang tidak
berfokus pada satu sisi namun dapat memberikan konstribusi positif tehadap
perkembangan peningkatan mutu pendidikan. Hal ini bisa berupa arisan keluarga
sekolah, seragam guru, seragam siswa dan lain-lain.
· Pengaruh
Kebudayaan Sekolah Terhadap Masyarakat
Dalam melaksanakan program
sekolah, masyarakat diturut sertakan. Tokoh-tokoh dari setiap aspek kehidupan
masyarakat seperti dari dunia perusahaan, pemerintah, agama, politik, dan
sebagainya. Diminta bekerja sama dengan sekolah dalam peroyek perbaikan
masyarakat.
Untuk itu diperlukan
masyarakat yang turut bertanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat dan
pendidikan anak. Sekolah dan masyarakat dalam hal ini bekerja sama dalam
suatu aksi social.
Setiap sekolah harus relevan
dengan kebutuhan masyarakat karena sekolah didiirikan oleh masyarakat untuk
mempersiapkan anak untuk masyarakat. Maka kerena itu guru perlu mempelajari dan
mengenal masyarakat sekitarnya.
DAFTAR PUSTAKA
·
Abu Ahmadi.Sosiologi Pendidikan.1991.Rineka cipta:
jakarta. hal.58
·
Bambang Marhiyanto.Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.Media
Centre:Surabaya
·
Abu Ahmadi.1991.Sosiologi Pendidikan.Rineka Cipta:jakarta
·
Zamroni, 2003, Paradigma Pendidikan Masa Depan (Yogyakarta:
Bigraf Publishing,)
·
S. Nasution, Sosiologi Pendidikan , Rineka cipta: Jakarta
·
S. Nasution, Sosiologi Pendidikan , Rineka cipta: Jakarta hal: 65
·
Zamroni, Paradigma Pendidikan Masa Depan (Yogyakarta:
Bigraf Publishing, 2003), hal. 149
Komentar
Posting Komentar