pengaruh budaya di lingkungan sekolah


TUGAS MAKALAH
ILMU BUDAYA DASAR


https://reniashellyana.files.wordpress.com/2012/09/logo_gunadarma.jpg


Nama : Familia Dewi Kartika
NPM   : 12315460
Kelas   : 1TA04




UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
2016
                                                               




KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata?ala, karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Catatan Seorang Kuli Panggul. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini. 
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.





PENULIS














BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Dari lahir sampai mati manusia hidup sebagai anggota masyarakat. Hidup dalam masyrakat berarti adanya interaksi sosial dengan orang-orang di sekitar dan dengan demikian mengalami pengaruh dan mempengaruhi orang lain. Interaksi sosial sangat utama dalam tiap masyarakat. Hubungan antara individu itu bukan sepihak melainkan timbal balik. Kebudayaan mempengaruhi individu dengan berbagai cara akan tetapi individu juga mempengaruhi kebudayaan sehingga terjadi perubahan sosial.
Kebudayaan sendiri berarti keseluruhan yang kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan ,  kesenangan, social, hukum, adat istiadat, dan  kemampuan lain seperti kebiasaan-kebiasaan yang diadakan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Budaya sekolah merupakan kebiasaan-kebiasaan, nilai-nilai, norma, ritual, mitos yang dibentuk dalam perjalanan panjang sekolah yang dipegang bersama oleh kepala sekolah, guru, staf administrasi, dan siswa sebagai dasar mereka dalam memahami dan memecahkan berbagai persoalan yang muncul di sekolah.
Dalam kamus lengkap bahasa Indonesia, masyarakat  adalah sejumlah orang dalam kelompok tertentu yang membentuk perikehidupan yang berbudaya. Masyarakatmemiliki pengertian hubungan yang terjalin antar beberapa kelompok orang untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama. Dengan kata lain masyarakat adalah wadah atau segenap hubungan social sekelompok orang yang terdiri dari banyak kelompok-kelompok  dan tiap-tiap kelompok memiliki kelompok kecil atau sub kelompok, dengan demikian individu atau penduduk adalah bagian dari masyarakat.
B.     Rumusan Masalah
            Dari latar belakang tersebut kita dapat merumuskan beberapa masalah :
1.      Apa yang dimaksud kebudayaan dan masyarakat ?
2.      Apa itu kebudayaan sekolah?
3.      Bagaimana pengaruh  kebudayaan sekolah terhadap masyarakat?
C.     Tujuan
·         Agar para pembaca dapat mengerti tentang pengertian kebudayaan, masyarakat, kebudayaan sekolah, serta pengaruh kebudayaan sekolah terhadap masyarakat.
·         Memberikan sedikit pelajaran tentang kita semua agar kita mengetahui bagaimana pengaruh kebudayaan sekolah terhadap masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Kebudayaan dan masyarakat
1.      Pengertian kebudayaan
Dalam kamus lengkap bahasa Indonesia, kebudayaan adalah hasil kegiatan dan penciptaan akal budi manusia[1]. Kebudayaan (cultuur dalam bahasa belanda), (culture dalam bahasa inggris), berasal dari bahasa latin “colere” yang  berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan  mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani.
Dari segi arti ini maka  berkembanglah arti culture yang berarti  “segala daya dan aktivitas manusia untuk mengubah alam”. Sedangkan dari sudut  bahasa Indonesia, kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta “buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal.
Budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, rasa dan karsa, sedangkan kebudayaan adalah hasil dari cipta rasa dan karsa tersebut. 
Kebudayaan sendiri berarti keseluruhan yang kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenangan, social, hukum, adat istiadat, dan kemampuan lain seperti kebiasaan-kebiasaan yang diadakan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Definisi klasik kebudayaan yang disusun oleh Sir Edward Tylor [1871, vol.1, hal.1], menyebut “Kebudayaan adalah kompleks keseluruhan dari pengetahuan, keyakinan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan semua kemampuan dan kebiasaan yang lain yang diperoleh oleh seseorang sebagai anggota masyarakat.
2.      Unsur-unsur kebudayaan
a.       Cultural universal : misalnya mata pencarian, kesenian agama, ilmu pengetahuan, kekerabatan dan sebagainya. Dalam cultural universal kesenian terdapat misalnya seni sastra, lukis, tari, musik, drama, film, dan sebagainya.
b.      Cultural activitis : kegiatan-kegiatan kebudayaan misalnya dari mata pencarian tadi terdapat pertanian, peternakan, perikanan, perindustrian, perdagangan, dan sebagainya.
c.       Traits complexes, adalah bagian-bagian dari cultural activis. Dari petanian terdapat irigasi, pengolahan sawah, masa panen dan sebagainya.
d.      Traits, adalah bagian-bagian dari traits complexes . Misalnya dari sistem pengolahan tanah, terdapat bajak, cangkul, sabit, dan sebagainya.
e.       Items, adalah bagian-bagian dari traits kebudayaan. Dari bajak masih terdapat bagian-bagiannya, yakni mata bajak, tangkai bajak, kendali, dan sebagainya. 

3.      Pengertian masyarakat
Dalam kamus lengkap bahasa Indonesia, masyarakat  adalah sejumlah orang dalam kelompok tertentu yang membentuk perikehidupan yang berbudaya. Masyarakat memiliki pengertian hubungan yang terjalin antar beberapa kelompok orang untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama. Dengan kata lain masyarakat adalah wadah atau segenap hubungan social sekelompok orang yang terdiri dari banyak kelompok-kelompok  dan tiap-tiap kelompok memiliki kelompok kecil atau sub kelompok, dengan demikian individu atau penduduk adalah bagian dari masyarakat.

B.     Pengertian kebudayaan sekolah
Budaya sekolah merupakan kebiasaan-kebiasaan, nilai-nilai, norma, ritual, mitos yang dibentuk dalam perjalanan panjang sekolah yang dipegang bersama oleh kepala sekolah, guru, staf administrasi, dan siswa sebagai dasar mereka dalam memahami dan memecahkan berbagai persoalan yang muncul di sekolah. 
Kebudayaan sekolah ialah tugas sekolah yang khas yakni mendidik anak dengan menyampaikan sejumlah pengetahuan, sikap, terampilan yang sesuai dengan kurikulum dengan metode dan teknik control tertentu yang berlaku disekolah itu.

C.     Unsur-unsur budaya sekolah
Kebudayaan sekolah memiliki beberapa unsur-unsur penting:
·         Letak lingkungan dan prasarana fisik sekolah(gedung sekolah dan perlengkapan  lainnya).
·         Kurikulum sekolah yang memuat gagasan –gagasan maupun fakta-fakta yang menjadi keseluruhan program pendidikan.
·         Pribadi-pribadi  yang merupakan warga sekolah yang terdiri atas guru-guru, siswa, tenaga administrasi, tata usaha, dan non teaching specialist.
·         Nilai-nilai dan norma, sistem peraturan, dan iklim kehidupan sekolah
Unsur-unsur budaya sekolah  jika ditinjau dari usaha peningkatan kualitas pendidikan sebagai berikut :
a.       Kultur sekolah yang  positif
Kultur sekolah yang positif adalah kegiatan-kegiatan yang mendukung    peningkatan kualitas pendidikan, misalnya kerjasama dalam mencapai prestasi, penghargaan terhadap prestasi, dan komitmen terhadap belajar.
b.      Kultur sekolah yang negative
Kultur sekolah yang negatif adalah kultur yang kontra terhadap peningkatan mutu pendidikan. Artinya resisten terhadap perubahan, misalnya dapat berupa: siswa takut salah, siswa takut bertanya, dan siswa jarang melakukan kerja sama dalam memecahkan masalah.
c.        Kultur sekolah yang netral
Yaitu kultur yang tidak berfokus pada satu sisi namun dapat memberikan konstribusi positif tehadap perkembangan peningkatan mutu pendidikan. Hal ini bisa berupa arisan keluarga sekolah, seragam guru, seragam siswa dan lain-lain.

D.    Pengaruh Kebudayaan Sekolah Terhadap Masyarakat
Sekolah yang berorentasi penuh kepada kehidupan masyarakat disebut Community school atau sekolah masyarakat. Sekolah ini berorentasi pada masalah-masalah  kehidupan dalam  masyarakat seperti masalah usaha manusia melestarikan alam, memanfaatkan sumber-sumber alam dan manusia, masalah kesehatan, kewarganegaraan, penggunaan waktu senggang, komunikasi, transport, dan sebagainya.
Dalam kurikulum ini anak dididik agar turut serta dalam kegiatan  masyarakat. Pelajaran mengutamakan kerja kelompok. Dengan sendirinya kurikulum itu fleksibel, berbeda dari sekolah ke sekolah,dari tahun ke tahun dan tidak dapat ditentukan secara uniform. Murid-murid mempelajari lingkungan sosialnya untuk mengidentifikasi masalah-maslah yang dapat dijadikan pokok bagi suatu unit pelajaran. Khususnya yang  memberi kesempatan kepada murid-murid untuk meningkatkan mutu kehidupan dalam masyarakat sekitarnya.
Dalam melaksanakan program sekolah, masyarakat diturut sertakan. Tokoh-tokoh dari setiap aspek kehidupan masyarakat seperti dari dunia perusahaan, pemerintah, agama, politik, dan sebagainya. Diminta bekerja sama dengan sekolah dalam peroyek perbaikan masyarakat.
Untuk itu diperlukan masyarakat yang turut bertanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat dan pendidikan anak. Sekolah dan masyarakat dalam hal ini bekerja sama dalam suatu aksi social.
Sekarang mungkin jarang terdapat orang yang berpegang sepenuhnya pada prinsip-prinsip community school. Akan tetapi walaupun  kurikulum bersifat subject-centered, perlu juga berorientasi pada anak dan  masyarakat. Tak mungkin kurikulum efektif tanpa memperhitungkan anak dan tak ada kurikulum yang tidak mempersiapkan anak untuk masyarakat. Setiap sekolah harus relevan dengan kebutuhan masyarakat karena sekolah didiirikan oleh masyarakat untuk mempersiapkan anak untuk masyarakat. Maka kerena itu guru perlu mempelajari dan mengenal masyarakat sekitarnya.
BAB III
KESIMPULAN

*      Kebudayaan berarti keseluruhan yang kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenangan, social, hukum, adat istiadat, dan kemampuan lain seperti kebiasaan-kebiasaan yang diadakan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
*      Budaya sekolah merupakan kebiasaan-kebiasaan, nilai-nilai, norma, ritual, mitos yang dibentuk dalam perjalanan panjang sekolah yang dipegang bersama oleh kepala sekolah, guru, staf administrasi, dan siswa sebagai dasar mereka dalam memahami dan memecahkan berbagai persoalan yang muncul di sekolah.
*      Unsur-unsur budaya sekolah:
o   Kebudayaan sekolah memiliki beberapa unsur-unsur penting:
a)      Letak lingkungan dan prasarana fisik sekolah (gedung sekolah dan perlengkapan  lainnya).
b)      Kurikulum sekolah yang memuat gagasan –gagasan maupun fakta-fakta yang menjadi keseluruhan program pendidikan.
c)      Pribadi-pribadi  yang merupakan warga sekolah yang terdiri atas guru-guru, siswa, tenaga administrasi, tata usaha, dan non teaching specialist.
*      Nilai-nilai dan norma, sistem peraturan, dan iklim kehidupan sekolah
Unsur-unsur budaya sekolah  jika ditinjau dari usaha peningkatan kualitas pendidikan sebagai berikut :
a.       Kultur sekolah yang  positif
Kultur sekolah yang positif adalah kegiatan-kegiatan yang mendukung    peningkatan kualitas pendidikan, misalnya kerjasama dalam mencapai prestasi, penghargaan terhadap prestasi, dan komitmen terhadap belajar.
b.      Kultur sekolah yang negative
Kultur sekolah yang negatif adalah kultur yang kontra terhadap peningkatan mutu pendidikan. Artinya resisten terhadap perubahan, misalnya dapat berupa: siswa takut salah, siswa takut bertanya, dan siswa jarang melakukan kerja sama dalam memecahkan masalah.
c.        Kultur sekolah yang netral
Yaitu kultur yang tidak berfokus pada satu sisi namun dapat memberikan konstribusi positif tehadap perkembangan peningkatan mutu pendidikan. Hal ini bisa berupa arisan keluarga sekolah, seragam guru, seragam siswa dan lain-lain.

·         Pengaruh Kebudayaan Sekolah Terhadap Masyarakat
Dalam melaksanakan program sekolah, masyarakat diturut sertakan. Tokoh-tokoh dari setiap aspek kehidupan masyarakat seperti dari dunia perusahaan, pemerintah, agama, politik, dan sebagainya. Diminta bekerja sama dengan sekolah dalam peroyek perbaikan masyarakat.
Untuk itu diperlukan masyarakat yang turut bertanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat dan  pendidikan anak. Sekolah dan masyarakat dalam hal ini bekerja sama dalam suatu aksi social.
Setiap sekolah harus relevan dengan kebutuhan masyarakat karena sekolah didiirikan oleh masyarakat untuk mempersiapkan anak untuk masyarakat. Maka kerena itu guru perlu mempelajari dan mengenal masyarakat sekitarnya.
























DAFTAR PUSTAKA

·         Abu Ahmadi.Sosiologi Pendidikan.1991.Rineka cipta: jakarta. hal.58
·         Bambang Marhiyanto.Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.Media Centre:Surabaya
·         Abu Ahmadi.1991.Sosiologi Pendidikan.Rineka Cipta:jakarta
·         Zamroni, 2003, Paradigma Pendidikan Masa Depan (Yogyakarta: Bigraf Publishing,)
·         S. Nasution, Sosiologi Pendidikan , Rineka cipta: Jakarta
·         S. Nasution, Sosiologi Pendidikan , Rineka cipta: Jakarta hal: 65
·         Zamroni, Paradigma Pendidikan Masa Depan (Yogyakarta: Bigraf Publishing, 2003), hal. 149



Komentar

Postingan populer dari blog ini

STRUKTUR DASAR PROSES ANTRIAN

Pengaruh Perbedaan Keragaman dan Keagamaan