MAKALAH
ILMU BUDAYA DASAR
MANUSIA DAN KEADILAN






Nama          : Familia Dewi Kartika
Kelas          : 1TA04
NPM           : 12315460



FAKULTAS TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016
BAB I
Pendahuluan

A.     LATAR BELAKANG
Di era sekarang ini semakin banyak manusia modern yang memiliki kebutuhan yang banyak. Mereka berupaya memenuhi kebutuhannya dengan berbagai cara dari cara yang baik sampai cara yang tidak baik. Cara yang tidak baik tersebut merupakan contoh ketidakadilan dalam kehidupan sehari-hari.
Keadilan sejatinya hanyalah milik Allah SWT, namun kita sebagai manusia hanya bisa berusaha agar menjadi manusia yang adil dan mengurangi ketidakadilan yang ada. Keadilan dapat menciptakan hati dan keadaan sosial yang tenang sedangkann ketidakadilan akan membuat kegelisahan.
        Manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa sebagai khalifah dibumi dengan dibekali akal pikiran untuk berkarya dimuka bumi. Manusia memiliki perbedaan baik secara biologis maupun rohani. Secara biologis umumnya manusia dibedakan secara fisik sedangkan secara rohani manusia dibedakan berdasarkan kepercayaannya atau agama yang dianutnya. Kehidupan manusia sendiri sangatlah komplek, begitu pula hubungan yang terjadi pada manusia sangatlah luas. Hubungan tersebut dapat terjadi antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, manusia dengan makhluk hidup yang ada di alam, dan manusia dengan Sang Pencipta. Setiap hubungan tersebut harus berjalan selaras dan seimbang. Selain itu manusia juga diciptakan dengan sesempurna penciptaan, dengan sebaik-baik bentuk yang dimiliki. Hal ini diisyaratkan dalam surat At-Tiin: 4 “Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”.
            Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Jadi, keadilan pada pokoknya terletak pada keseimbangan atau keharmonisan antara pokoknya terletak pada keseimbangan atau keharmonisan antara penuntut hak dan orang yang menjalankan kewajiban
B.   RUMUSAN MASALAH
1.      Menjelaskan tentang  Keadilan
2.      Menjelaskan Keadilan dan Tidak keadilan
3.      Menjelaskan Kejujuran
4.      Menjelaskan Kecurangan
5.      Menjelaskan Pemulihan nama  baik
6.      Menjelaskan Pembalasan

C.TUJUAN
1.      Agar mampu memahami Keadilan,  ketidakadilan, kejujuran, kecurangan, pemulihan nama baik, dan pembalasan



















BAB II
Pembahasan

A. PENGERTIAN KEADILAN
Keadilan menurut beberapa ahli:
1. Aristoteles
Keadilan adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan adalah keadaan diantara terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung hal tersebut menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelanggaran terhadap proposi tersebut berarti ketidak adilan.
2. Plato
Keadilan diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri, dan perasaannya dikendalikan oleh akal.
3.Socrates
Keadilan tercipta bila warga negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Mengapa diproyeksikan pada pemerintah, sebab pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika masyarakat.
4. Kong Hu Cu
Keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini terbatas pada nilai-nilai tertentu yang sudah diyakini atau disepakati.
5. Menurut pendapat yang lebih umum
Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan adalah keadaan dimana setiap orang dapat memperoleh apa yang menjadi haknya atau setiap orang memperoleh bagian yang sama dari hak bersama.
Sebagai manusia sudah seharusnya kita menuntut hak dibarengi dengan menjalankan kewajiban. Jika kita hanya menuntut hak dan lupa menjalankan kewajiban, maka kita akan merugikan orang lain. Sebaliknya, jika kita hanya menjalankan kewajiban dan lupa menuntut hak, maka kita akan mudah diperbudak atau dibodohi orang lain.


B. BERBAGAI MACAM KEADILAN
a. Keadilan Legal atau keadilan Moral
Keadilan timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk memberi tempat yang selaras kepada bagian-bagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud dalam masyarakat bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara baik menurut kemampuannya. Fungsi penguasa ialah membagi-bagikan fungsi-fungsi dalam negara kepada masing-masing orang sesuai dengan keserasian itu. Setiap orang tidak mencampuri tugas dan urusan yang tidak cocok baginya.
Ketidakadilan terjadi apabila ada campur tangan terhadap pihak lain yang melaksanakan tugas-tugas yang selaras sebab hal itu akan menciptakan pertentangan dan ketidak serasian. Misalnya seorang pengurus kesehatan mencampuri urusan pendidikan, maka akan terjadi kekacauan.
b. Keadilan Distributif
Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama. Contoh: Bu Rini menjual beras seharga Rp.9000/liter kepada Pak Agus. Sedangkan kepada Bu Dita, beras yang sama dijual seharga Rp.10.000/liter. Maka sikap Bu Rini menunjukkan sikap yang tidak adil.
c. Keadilan Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidak adilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
Contoh : Pak Hadi dipanggil seorang klien, Khalda namanya. Sebagai seorang pengusaha, ia menjalankan tugasnya dengan baik. Sebaliknya Khalda menanggapi lebih baik lagi. Akibatnya, hubungan mereka berubah dari pengusaha dan klien menjadi dua insan lain jenis saling mencintai. Bila Pak Hadi belum menikah mungkin keadaan akan baik saja, ada keadilan komutatif. Akan tetapi karena Pak Hadi sudah menikah, hubungan itu merusak situasi rumah tangga, bahkan akan menghancurkan rumah tangga. Pak Hadi melalaikan kewajibannya sebagai suami, sedangkan Khalda merusak rumah tangga Pak Hadi.
C. KEJUJURAN
Kejujuran atau jujur berarti apa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada dan tidak melebih-lebihkan atau mengurang-ngurangi fakta yang ada atau kejadian yang ada atau dialami. Kejujuran termasuk perbuatan yang terpuji. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Untuk itu dituntut satu kata dan perbuatan, yang berarti bahwa apa yang dikatakan harus sama dengan perbuatannya. Karena itu jujur berarti juga menepati janji melalui kata-kata atau pun yang masih terkandung dalam hati nuraninya yang berupa kehendak, harapan dan niat. Seseorang yang tidak menepati niatnya berarti mendustai diri sendiri. Apabila niat telah terlahir dalam kata-kata, padahal tidak ditepati, maka kebohongannya disaksikan oleh orang lain.
Teguhlah pada kebenaran, sekalipun kejujuran dapat merugikan, serta jangan pula pendusta, walaupun dustamu dapat menguntungkan. Barang siapa berkata jujur serta bertindak sesuai dengan kenyataan, artinya orang itu berbuat benar. Orang bodoh yang jujur adalah lebih baik daripada oarang pandai yang berdusta. Barang siapa tidak dapat dipercaya tutur katanya, atau tidak menepati janji dan kesanggupannya, maka termasuk golongan orang munafik sehingga tidak menerima belas kasihan Tuhan.

D. KECURANGAN
Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya. Atau orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan yang lebih dengan jalan yang salah.
Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya dan senang bila masyarakat sekelilingnya hidup menderita.
Bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan, ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya ada empat aspek yaitu:
1. aspek ekonomi
2. aspek kebudayaan
3. aspek peradaban
4. aspek tenik
Contoh kecurangan yaitu seorang siswa yang menyontek ketika ujian, pedagang yang tidak jujur dalam berdagang demi mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Kecurangan hanya akan membawa kita kedalam dosa yang besar karena membohongi orang lain.
E. PEMULIHAN NAMA BAIK
Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya tetap baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi orang/tetangga adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai harganya.
Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi orang, perbuatan-perbuatan yang dihalalkan agama dan sebagainya.
Pemulihan nama baik dapat dilakukan apabila seseorang benar-benar bertobat atas kesalahannya, tidak mengulanginya lagi, bahkan melakukan kebaikan-kebaikan yang dapat memulihkan nama baiknya.
F. PEMBALASAN
Pembalasan ialah suatu reaksi atau perbuatan orang lain. Reaksi itu berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang.
Sebagai contoh :  Abdi senang membantu teman-temannya apabila mereka membutuhkan bantuan. Suatu hari Abdi membutuhkan bantuan teman-temannya, maka teman-temannya membalas jasanya Abdi dengan membantunya. Perbuatan tersebut merupakan perbuatan serupa, dan ini merupakan pembalasan.
Dalam Al-Qur`an terdapat ayat-ayat yang menyatakan bahwa Tuhan mengadakan pembalasan bagi yang bertaqwa kepada Tuhan diberikan pembalasan dan bagi yang mengingkari perintah Tuhanpun diberikan pembalasan, dan pembalasan yang diberikanpun pembalasan yang seimbang, yaitu siksaan di neraka.














BAB III
PENUTUP
            Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Jadi, keadilan pada pokoknya terletak pada keseimbangan atau keharmonisan antara pokoknya terletak pada keseimbangan atau keharmonisan antara penuntut hak dan orang yang menjalankan kewajiban.
            Ketidakadilan dalam sesuatu masyarakat seringkali tidak dibiarkan  begitu saja oleh anggota-anggota masyarakat yang bersangkutan. Kendatipun banyak teori membuktikan kalau ketidakadilan  merupakan akibat logis dari sesuatu sistem  yang berlaku, baik ekonomi, sosial, ataupun politik , dalam sesuatu masyarakat akan tetapi adanya praktek ketidak adilan sering diolak anggota masyarakat yang merasakannya.
            Jujur atau kejujuran berarti sesuai dengan hati nurani. Jujur berarti bersih hati dari perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Jujur berarti pula menepati janji, baik yang terlahir  dalam kata-kata maupun dalam niat, dengan cara menepati niatnya.
            Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan  tujuan agar dianggap sebagai orang paling hebat, paling kaya dan senang bila masyarakat sekelilingnya  hidup  menderita. Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Setiap orang berusaha untuk menjaga agar namanya tetap baik. Lebih-lebih jika dia adalah teladan bagi orang lain Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain, baik reaksi berupa perbuatan yang seimbang, ataupun tingkah laku yang seimbang.







DAFTAR PUSTAKA

*      Hidayat, Nur , Mawardi. 2000. Ilmu Budaya Dasar. Bandung : Pustaka Setia
*      Suyadi MP. “ Buku Materi Pokok Ilmu Budaya  Dasar” , Depdik budaya ,  1984
*      Widagdho Djoko, Ilmu  Budaya Dasar, 2010
*      http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2164686-pengertian-dan-macam-keadilan/#ixzz2CwrEld6L
*      http://id.shvoong.com/social-sciences/2193610-makna-keadilan/#ixzz2CwqTJ2n5
*      http://saputridella.blogspot.com/2012/11/macam-macam-keadilan-beserta-contohnya.html
*      http://ajisseh39.blogspot.com/2012/11/manusia-dan-keadilan.html


Komentar

  1. Tioga Earring Silicone Glass Glass Glass Glass Glass Glass Glass Glass Glass Glass
    Buy a limited titanium 4000 time membership. Use ford focus titanium our titanium fat bike exclusive offer for titanium vs ceramic a limited titanium vs ceramic flat iron time.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

STRUKTUR DASAR PROSES ANTRIAN

Pengaruh Perbedaan Keragaman dan Keagamaan